Thursday, June 21, 2018

Menata Hati Agar Merasa Cukup Dan Membuat Hati Tenang

Hati Yang Merasa Cukup

kaya hati


Ada sebuah cerita dari teman saya yang mana dulunya beliau selalu senang saat lebaran karena dapat THR, tapi entah kenapa hatinya selalu gelisah. Dan sekarang dia tahu apa yang membuatnya risau setelah mengalami musibah. Begini ceritanya...

Aku 14 tahun jadi ibu kantoran, office hour, dan tentunya dapat THR.
2016 Brahma Demam, kejang. Aku trauma dan segera memutuskan kerja freelance dari rumah sekaligus menjadi ibu rumah tangga.
Lebaran 2017 adalah kali pertama aku tidak dapat THR. Agak jetlag, tapi setelah dijalani cukup cukup saja.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan. Ternyata melewati lebaran tanpa THR, tanpa rencana mudik, tanpa beli beli kue kering mahal, justru membuat ramadhan menjadi lebih tentram.
Ya setidaknya dengan dana terbatas, kita dikasih kesempatan untuk lebih fokus beribadah, gak repot mikirin ini itu, gak repot dalam pembagian alokasi dana THR buat apa saja, lha THR nya aja gak ada, wkwkwkwkk...

Ternyata selain do'a "berilah kami kesehatan yang baik dan rejeki yang barokah", do'a yang terpenting adalah "berilah kami hati yang tentram, hati yang merasa cukup atas segala rezekiMu".
Iya, hati yang merasa cukup.
Dulu, repot dengan seragam baju lebaran sekeluarga. Udah stress nyari tukang jahit padahal puasa masih kurang dua bulan lagi.
Ternyata ada atau gak ada seragam, lebaran tetap baik baik saja.

Dulu kue kue kering enak wajib ada, minimal kastengel, nastar dan sahabat sahabatnya.
Ternyata mengganti kue kering mahal dengan sekaleng biskuit khong guan, atau se toples astor, atau keripik pisang, lebaran tetap oke oke saja.

Dulu menu sarapan lebaran harus komplit antara ketupat, rendang, dendeng balado dan lain sebagainya.
Ternyata tanpa selengkap itu pun lebaran tetap indah indah saja.
Dulu ngeliat baju baju yang pas buat gonta ganti lebaran hati bergetar, sibuk mencatat dalam ingatan. Hari H lebaran pakai baju apa, hari kedua kerumah saudara pakai baju yang mana, anak anak pakai sandal yang mana, dan lain lain, menguras pikiran.
Ternyata setelah menata hati agar merasa cukup atas apa yang ada, mau gamis sebagus apa lewat di beranda, biasa biasa saja.

THR


Dulu mudik penuh rencana, repot. Sekarang berlebaran dengan open house bersama tetangga pun nikmat rasanya. Kalau pun mudik, mudik santai, gak repot repot amat, seadanya saja.
Lebaran ini tak membeli sepasang sandal baru, tak ada baju baru. Toh baju yang ada juga masih bagus banget, dan pantas pantas saja dipakai di hari raya.
Jadi yang bikin rumit itu sebenarnya bukan ada atau gak adanya THR, tapi kegagalan menata hati untuk selalu merasa cukuplah yang membuat semua menjadi ribet.

Ternyata saat hati merasa cukup, mau reuni sama siapa pun, sama sahabat yang sudah jadi orang penting di negara ini sekalipun, mau ketemu sama artis terkenal sekali pun, mau sama siapapun semua terlalui dengan santai saja, gak ribet gak repot, gak minder, santai, selow, tenang dan nyaman.
Jadi, untuk yang gak dapat THR, gak usah ngitung ngitung gaji PNS yang dapet gaji ke 13, dapet THR pula, tunjangan, dan lain lain.

Mari turut berbahagia jika saudara kita bahagia.
Untuk yang gak dapat THR, tata saja hati, semua akan baik baik saja.
Ada atau gak ada THR, lebaran akan tetap tiba, tapi hari kemenangan akan datang hanya untuk kaum beriman yang dapat menaklukan hasrat atas dunia.
Sesederhana itu..

letak kebahagiaan


Semoga ramadhan ini menjadi ramadhan yang terbaik dibanding ramadhan ramadhan yang lalu. Mari rebut kenikmatan kenikmatan berdekatan kepada Allah SWT, jangan usik dengan remeh temeh dunia.

Semoga kita semua memiliki hati yang selalu merasa cukup atas segala karuniaNya dan jiwa yang senantiasa tentram, aamiin...

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Misteri Di Gunung Gede Pangrango

telaga biru dijalur gunung gede Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri  adal...