Sunday, January 7, 2018

Nama Saya Rizki Imam Fauzi




       Selamat pagi teman teman, perkenalkan nama saya Rizki Imam Fauzi. Keseharianku bekerja sebagai karyawan swasta disalah satu pembangkit listrik di Indonesia. Sebelumnya saya pernah bekerja diproyek pembuat paku bumi, tapi itu gak lama cuma sampai 4 bulan saja karena tidak sesuai antara pekerjaan dengan penghasilan. Pada saat itu saya masih dibawahi oleh mandor oleh karena itu gajiku sedikit dengan pekerjaan yang berat. Setelah dari proyek saya lari ke tempat pembiayaan atau finance, disana saya bertahan sampai 2 tahun. Padahal dari tiga bulan setelah saya masuk sudah merasa gak betah sama sekali. Banyak faktor yang mempengaruhi alasan kenapa saya gak betah disitu, yang pertama dan pasti karena riba, Saya salah satu orang yang berpegang teguh pada agama.

Saya suka olah raga, bersepeda, berenang, memanjat gunung, memanjat tebing, dan juga aktivitas outdoor lainnya. Terkadang kalau ada waktu senggang dan dompet yang agak tebal sesekali pergi liburan bersama keluarga ataupun sama teman-teman. Tapi seringnya sih ada waktu luang tapi terkendala sama dompet yang tipis. Untuk menyiasatinya paling saya liburan ke tempat yang gak ngeluarin uang banyak seperti pantai atau bukit-bukit tempat wisata.



Sedikit kisah tantangan jadi kolektor, pernah suatu ketika saya diajak oleh konsumen untuk minum alkohol. Ceritanya begini, pada suatu hari saya menagih dirumah konsumen sebut saja mister X, dia berjanji mau membayar 2 hari lagi. Setelah 2 hari saya ditelpon oleh mister X untuk ketemu dirumah temannya karena dia mau membayar angsuran, kemudian saya bergegas kesana. Sesampainya disana saya kaget karena banyak orang yang terlihat beringas, banyak tato, dan ngomong keras ngga karuan. Saya permisi ketemu konsumen dan menulis kwitansinya, setelah itu konsumen menawarkan alkohol kepada saya.

mister X : " mas, minum yah?" (deg serrr, pada saat itu rasanya campur aduk antara takut, gelisah, dan was-was, tapi saya mencoba untuk tetap tenang.)
entah gimana tiba-tiba saya punya ide
saya        : " gak pak, makasih. Saya sudah ga boleh minum lagi sama dokter saya, perut saya gak kuat" ( berbohong demi kebaikan sambil tersenyum tenang :) )
kukira sudah selesai tapi malah makin dipojokan
mister X : "berati njenengan gak ngormati saya, mas!" ( dengan nada keras dan mata yang masih memerah
saya makin bingung pada saat itu,
saya        :"yaudah saya minum tapi air putih saja ya, pak?"
akhirnya diambilkan dan alhamdulillah saya selamat ;)

itulah sedikit kisah bagaimana tantangan seorang kolektor dan masih banyak lagi yang gak kalah menarik seperti itu, dari yang mau dinikahkan sama anak konsumen sampai saya mau dilaporkan ke polisi, banyaklah tantangannya yang setiap hari kebanyakan bersosialisasi dengan orang-orang yang seperti itu.
kemudian area tagih yang jauh, juga menjadi salah satu faktor saya tidak betah kerja di tempat pembiayaan kendaraan bermotor. Bayangkan saja dari kantor sampai area tagihku memakan waktu sekitar satu jam naik motor dengan kecepatan rata-rata 70 km, belum untuk mencari alamatnya. Alamat rumah konsumen saya mencari sendiri dengan bertanya sama orang-orang didaerah tersebut.

Tapi kalo sesuatu ada sisi negatif pasti ada juga sisi positifnya. hal positif saya bekerja sebagai collector officer yaitu punya banyak teman / relasi, pengalaman baru, tahu wilayah baru, dan juga jadi terbiasa dengan masalah, berjiwa pemimpin karena harus mencari solusi dari para konsumen yang saya tagih. Pernah suatu ketika saya mau dijodohkan dengan anaknya konsumen :D

Ceritanya begini, saya yang memang saat itu masih jomblo sejati meluncur kerumah konsumen yang rumahnya didaerah terpencil, disana saya ngobrol tentang masalah motor yang belum dibayar selama dua bulan, bukannya mereka gak mampu bayar tapi karena memang daerahnya yang terpencil dan susah mencari tempat umtuk membayar angsuran, akhirnya mereka telat membayar angsuran. Keluarga ini bisa dibilang keluarga yang mampu dan berada, dia bekerja sebagai mandor proyek, istrinya usaha kredit furniture rumah tangga, dan anaknya sudah pada misah tinggal satu perempuan yang belum menikah dan saat itu masih bekerja di pabrik Jakarta.

Nah, ketika obrolan angsuran sudah selesai kemudian kita ngobrol santai, lama-lama kearah yang agak pribadiku. Akhirnya mereka malah mau menjodohkanku dengan anaknya, padahal baru pertama kali bertemu denganku. Saya yang masih polos tentang pernikahan bingung mau jawab apa karena memang pada saat itu umurku masih 19 tahun. Hari kedua berkunjung kesitu, saya bertemu dengan anaknya karena kebetulan dianya pas cuti, dia masih berumur 16 tahun, anaknya manis, imut dan pipinya tembem, sungguh menggemaskan, kalau diibaratkan artis ya mirip Prilli Latuconsina lah, hehehe :D

Image result for prilly latuconsina


Tapi ku beranikan diri untuk menolaknya karena memang kami masih kecil, lagian saya juga belum ingin terburu buru menikah, mau membahagiakan orang tua dulu. Awalnya mereka kekeh mau menjodohkanku sama anaknya bahkan mereka bilang sudah menyiapkan semuanya sampai katanya sudah disiapkan rumah untuk kami tinggal. Tapi saya tetap pada pendirian untuk belum terburu buru menikah, akhirnya mereka mengerti juga.
Itulah sedikit kisah manis jadi collector.

Saya anak ke lima dari 6 bersudara, 4 perempuan dan 2 laki laki termasuk saya sendiri. Ketiga saudara perempuanku sudah menikah dan sudah punya rumah masing masing, dan yang satu lagi sebenernya sudah menikah tapi gagal yaitu anak yang nomer pertama, dan sekarang dia menderita penyakit pikiran / stress akibat gagal menikah dulu. Sedangkan adikku masih sekolah SMK kelas 2. Ayahku sudah meninggal 3 tahun yang lalu diawal tahun 2015 karena penyakit komplikasi. Sekarang saya tinggal bersama ibu, adik dan kakaku yang pernah menikah tapi gagal.

Saya sekarang jadi kepala dikeluarga ini membiayai semua kebutuhan anggota keluarga dan juga menyekolahkan adikku. Dengan penghasilan yang masih pas-pasan, saya sering bingung dan stres mikirkan semua ini, alhasil saya hutang kesana sini untuk memenuhi kebutuhan. Bukannya meringankan tapi hutang malah menambah beban pikian. Saya selalu berfikir bagaimana cara mendapatkan penghasilan tambahan agar bisa memenuhui kebutuhan sehari hari dan membayar hutangku yang makin hari makin menumpuk. Sering sekali terpikir mau usaha ini dan itu, tapi kembali lagi semua itu butuh modal yang tidak sedikit, sedangkan membayar hutang saja aku masih nyicil apalagi buat modal usaha. Pernah belajar dropship,tapi itu agak susah karena terkendala di barangnya.

Disaat pusing belum nemu jalan keluar dari semua masalah ini, saya dikenalkan dengan blog. Saya sendiri termasuk orang yang gaptek tidak tahu apa itu blog, bagaimana sistem kerjanya, dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang berputar diotakku. Kemudian saya belajar sama temanku, googling mencari informasi kesana kesini. Dan mulai saat itu saya tertarik dengan blog.



 Ditahun ini 2018 sebenarnya banyak sekali resolusiku yang ingin ku wujudkan. Dari melunasi hutang, membayar semua biaya sekolah adikku sampai lulus, merenovasi rumah, memberangkatkan orang tua ke tanah suci, sampai menjadi blogger. Ya, saya ingin menjadi seorang blogger yang banyak membawa manfaat karena tulisan. Dari dulu ketika saya masih menjadi karyawan lapangan dibagian pembiayaan, sebenarnya saya ingin menulis tapi karena terkendala laptop yang belum punya dan waktuku yang banyak terkuras dijalan ya apa boleh buat, menulis hanya menjadi angan angan saja. Dan sekarang alhamdulillah ada temanku yang baik yang mau meminjamkan uangnya untukku membeli laptop, semoga laptop ini membawa banyak manfaat.

      Itulah sedikit perkenalan saya, kedepannya saya harap banyak dari temen-temen yang akan membaca dan mengambil hikmah dari semua pengalamanku.


                                                                                              Cilacap, 6 januari 2018


ttd,


Rizki Imam Fauzi

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Misteri Di Gunung Gede Pangrango

telaga biru dijalur gunung gede Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri  adal...