Sunday, June 3, 2018

Ilmu Ngelapak Saat Kopdar Bukalapak Cilacap di Miroka Cafe









Komunitas Bukalapak Cilacap rutin melakukan kopdar alias kopi darat. Ajang searing dan silaturrahmi antar anggota. Dan kemarin tepatnya dibulan ramadhan ini komunitas bukalapak Cilacap bersama dengan Cilacap berdaya melakukan kopdar sekaligus bagi takjil gratis di sekitaran jalan S. Parman Cilacap juga dibeberapa lampu merah serta di rumah sakit umum Cilacap.



Saya yang baru pertama kali ikut kopdar, awalnya grogi tapi lama kelamaan asik juga karena sesama anggota di komunitas bukalapak Cilacap dan Cilacap Berdaya sangat terbuka, hangat,dan tidak pelit akan ilmu.

Tanggal 2 Juni 2018 pukul 15:30 kita sudah pada kumpul di miroka cafe. Briefing sekitar setengah jam. Kurang lebih sekitar pukul 16:00 kita sudah mulai jalan dan membagikan makanan serta takjil hasil dari donasi temen temen komunitas bukalapak cilacap, cilacap berdaya serta dari bukalapak pusat. Alhamdulillah walau gak seberapa tapi begitu diterima sama masyarakat sekitar, dan semua habis ludes.

Selesai bagi takjil, kita buka puasa bersama di miroka cafe. Dari sini kita juga saling ngobrol, searing tentang bukalapak, dan juga kita jadi saling kenal satu sama lain. Setelah itu kita solat maghrib berjama'ah dimasjid sekitar.



Setelah semua rangkaian acara selesai dari pembukaan, briefing, bagi takjil dibeberapa titik, buka bersama, solat maghrib berjama'ah. Kemudian kita dari komunitas bukalapak berinisiatif untuk kumpul dan saling mengenal lebih dekat lagi dan berbagi pengalaman yang sudah lama di bukalapak. Dari sini kita yang masih awam, masih pemula berbisnis online, diajari dan dibimbing serta dikasih tahu tips dan trik berjualan sukses di bukalapak. Banyak sekali ilmu yang didapat, dan ternyata berjualan online itu gak kaya berjualan offline, ada tips dan triknya disana. Serta poin yang terpenting yaitu FOKUS...



Sampai jumpa di pertemuan berikutnya yaaa...

Oiya, jargon yang bikin mood kita semangat di komunitas bukalapak cilacap nih. Jangan lupa yaaa

BUKALAPAK..! Jos Gandos...

BUKALAPAK CILACAP..!  Wong Ngapak Bisa Nglapak..

Sunday, March 4, 2018

The Debt Collector Stories - Tips Dan Trik Menghadapi Penagih Hutang

waktu ikut panel Supervisor di jogja

Mungkin dalam bayangan kita jadi seorang debt collector atau penagih kredit yang macet pembayarannya harus berbadan kekar dan bertampang seram. Ketika menghadapi nasabah harus main pukul seperti di sinetron sinetron yang sering kita lihat. Itu hanyalah persepsi kita saja. Karena nyatanya saya yang bertampang culun dan lemah lembut saja pernah dua tahun menjadi kolektor.
Seharusnya cerita ini sudah saya tulis 4 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2014. Karena beberapa data pada waktu itu masih lumayan lengkap. Tapi ya gak apa apa. Dengan ingatan yang masih tersisa dari hasil pengalaman yang dulu, akan saya coba tuangkan ke dalam tulisan ini.

Ketika teman teman baru menyelesaikan pendidikan, tentu perasaan gembira dan sedih bercampur aduk tidak karuan. Senangnya ya karena mereka telah menyelesaikan proses studi yang lumayan lama. Sedih biasanya dirasakan oleh teman teman yang belum memperoleh pekerjaan. Sama seperti saya. Setelah selesai pendidikan high school bingung mau kemana. Mau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi gak ada biaya, nyari kerja susah banget. Alhasil, kuli banguanan lah yang jadi pilihan.

Setengah tahun saya bekerja ikut mandor. Bekerja full tujuh hari dalam satu minggu, badan lusuh, kotor, kucel, pokoknya gak terawat deh. Ketidaksesuaian antara pekerjaan dan penghasilan yang menjadikan saya mengundurkan diri. Lama setelah itu, antara 4 sampai 5 bulan saya menganggur. Bingung mau bekerja apa dan dimana. Bersamaan dengan kebingungan yang belum ada titik terangnya, tiba tiba ada teman yang silaturahmi main kerumah. Dia memberitahu kalau sedang ada lowongan pekerjaan di tempat pembiayaan kredit motor. Saya yang saat itu sangat pusing dan bingung, langsung saja mendaftar, walaupun saya tidak tahu menahu tentang pekerjaan apa yang akan saya lakukan nantinya. Sebenarnya banyak bagian yang masih dibutuhkan, tapi kebetulan saya keterima nya di bagian penagihan yaitu collector officer.

Debt collector atau penagih hutang sering dianggap sosok yang kasar dan intimidatif. Namun di dalam prakteknya, tidak sedikit nasabah nakal yang intimidatif bahkan membawa bawa oknum aparat agar tidak perlu melunasi tunggakan uang kredit nya. Banyak nasabah yang dicari sudah pindah tempat tinggal, tidak sedikit pula kasus sepeda motor sudah dijual sehingga menjadi alasan untuk tidak meneruskan pembayaran angsuran kredit nya. Bila kondisi tersebut sudah terjadi, maka giliran tim external yang menangani kasusnya. Mereka adalah para penagih hutang yang secara khusus menyisiri jalanan untuk mencari sepeda motor yang cicilan kreditnya tertunggak. Patokannya adalah nomor polisi, begitu sepeda motor yang ada dalam daftar pencarian mereka melintas, langsung dikejar untuk diminta berhenti lalu diarahkan ke kantor leasing yang bersangkutan.

Proses kejar mengejar di jalanan lebih beresiko, sebab tak jarang si pengendara tidak tahu bahwa motor yang dikendarainya terlibat kredit macet, tak heran jika ada yang menuding kawanan kolektor external ini adalah kawanan preman. Pernah saya mendengar cerita bahwa ada yang sampai dikeroyok massa karena diteriaki maling, ada juga nasabah yang sampai bawa bawa ormas, oknum aparat, sampai pengacara ke kantor. Menghadapi nasabah yang nakal dan ngotot demikian, pihak perusahaan pembiayaan punya jurus ampuh yaitu menantang nasabah untuk menunjukkan buku kepemilikan kendaraan atau BPKB. Tentu mereka tidak punya. Sebab selama kredit belum lunas, BPKB ada di leasing.

Pekerjaan utama saya adal menagih, mencari informasi kepada nasabah kenapa bisa sampai terlambat membayar angsuran dan melakukan mediasi agar ditemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut. Collector officer biasanya dibagi per wilayah. Pertama bekerja saya kebagian daerah yang cukup jauh dan terpencil, yaitu di wilayah Gandrungmangu sedangkan kantor saya di Cilacap. Sekitar 45 km dari kantor sampai area tagih. Jadi setiap pagi saya absen dulu ke kantor, setelah itu menyetorkan dana yang kemarin ditarik dari nasabah lalu menemui bagian administrasi untuk melapor plus meminta form penagihan untuk hari ini kemudian menemui atasan untuk tanda tangan dan mengecek berapa persen target nasabah yang sudah terpenuhi dan berapa persen sisanya. Setelah semua urusan administrasi selesai barulah saya menuju tempat tinggal nasabah. Saya cuma dikasih daftar alamatnya saja dan tidak tahu tepatnya dimana, makanya terkadang saya lama di jalan hanya untuk bertanya dan mencari alamat nasabah. Tidak semua nasabah ketika ditemui siang selalu dirumah karena mereka bermacam macam pekerjaan. Ada yang memang siang selalu dirumah, ada yang harus ditemui sore hari, bahkan ada juga yang dirumah nya malam hari. Maka tak heran saya sering pulang larut malam. Apa boleh buat, sudah tuntutan pekerjaan.

Pernah saya menarik 5 unit kendaraan dalam sebulan yang notabene saya tidak diharuskan untuk mengambil unit nasabah, rekor saya menjadi collector officer dulu. Sempat juga waktu itu saya ikut panel Spv atau tes untuk naik jabatan menjadi Supervisor di Jogja. Tes pertama saya berhasil, masuk ke interview di cabang saya gagal mungkin karena umur saya yang masih sangat muda untuk jadi pimpinan. Ketika itu umur saya masih 19 tahun.

Banyak suka dan duka menjadi debt collector. Suka nya ya karena pengalaman baru yang penuh tantangan, ada teman baru, tahu wilayah tertentu, kadang bisa ngobrol hangat dengan nasabah, tak jarang juga di kasih uang saku sama nasabah. Duka nya mungkin karena setiap harus bergelut dengan masalah, ngurusin hutang orang lain. Pernah suatu ketika juga saya mau dilaporkan ke polisi karena katanya pencemaran nama baik dan tidak sopan, padahal saya sudah menagih sesuai prosedur. Tapi setelah ngobrol dan negosiasi akhirnya dia yang meminta maaf ke saya. Ya hanya kesalahpahaman saja.

Itu lah sedikit cerita pengalaman saya saat jadi debt collector. Mungkin ada beberapa dari kalian yang kredit motor nya sedang macet. Kali ini saya juga akan membagikan tips dan trik dalam menghadapi kolektor.

debt collector


Berikut sedikit tips dan trik dalam menghadapi debt collector :

1. Sapalah dengan santun dan minta mereka menunjukkan identitas dan surat tugas. Tanyakan pada mereka siapa yang menyuruh mereka datang dan minta nomor telepon yang memberi tugas para penagih hutang ini. Jika mereka tak bisa memenuhi permintaan anda dan kalian ragu dengan mereka, katakan saja anda mau istirahat atau sibuk dengan pekerjaan lain.

2. Jika para penagih hutang bersikap santun, jelaskan bahwa anda belum bisa membayar karena kondisi keuangan anda yang belum memungkinkan. Sampaikan pada penagih hutang bahwa anda akan menghubungi yang terkait langsung dengan perkara utang piutang anda. Jangan berjanji apa apa kepada mereka.

3. Jika para penagih hutang mulai berdebat dan meneror, persiapkan mereka keluar dari rumah anda. Hubungi pengurus Rt, Rw, atau polisi sebab ini pertanda buruk bagi para penagih hutang yang mau merampas kendaraan yang sedang ada cicilan pembayarannya.

4. Ngobrol lah yang hangat dan santai dengan para debt collector. Yakinkan kepada mereka bahwa anda pasti akan membayar tagihan yang macet secepatnya.

Semoga artikel ini membantu kalian yang sedang terlilit hutang. Ya walaupun tidak membantu secara materi tapi setidaknya ada solusi setelah kalian membaca artikel ini. Salam hangat dari penulis :)


penulis : @rizki_imamfauzi

Thursday, February 15, 2018

Pesona Watu Mbolong Kebumen Tempat Yang Indah Sebelum Pantai Menganti


bukit yang langsung menghadap laut

Jalur Watu Mblong Melewati Pantai Menganti


Beberapa hari yang lalu saya sempat berkunjung ke Kebumen, tepatnya di Pantai Menganti. Dan sebelum Pantai Menganti ternyata ada spot view yang sangat indah, ya gak jauh beda dari Nusa Penida lah hehe... Antara satu sampai dua jam perjalanan menggunakan motor dari Cilacap ke Kebumen. Tarif masuk ke Pantai Menganti sangat lah terjangkau hanya 10 ribu rupiah per orang, mengingat untuk perawatannya, bayar air buat toilet umum, untuk tempat sampah dan lain2. Fasilitas disana cukup memadai, ada mushola, toilet umum, tempat sampah, kemudian ada saung saung yang juga menambah deretan view indah disana. Sebenarnya banyak spot yang bagus disana, tapi kali ini saya akan bahas mengenai Watu Mbolong, Kebumen.


                                                                     jembatan merah

Ada Villa di Depan Watu Mbolong

Watu Mbolong ini tempatnya agak tersembunyi karena dibalik villa, juga karena masih belum banyak yang tau atau memang disana terkenalnya pantai menganti jadi spot yang lain kurang diminati padahal kalau dilihat ini tempatnya sangat bagus, sejuk dan hijau. Kalau yang punya kambing atau sapi enak tuh gak susah susah nyari rumput nya, disini banyak banget. Kebetulan pas saya kesitu ketemu juga sama mamang yang sedang nyari rumput. Kata mamang emang beliau sering nyari rumput disitu.


                                                                   view watu mbolong

View di Watu Mbolong ini sangat indah. Kalian bisa lihat pantai pecaron di depan nya, ada batu besar yang seolah olah terbelah dan mengapit, mungkin itu alesannya kenapa dinamakan watu mbolong, instagramable lah. Dan disebelahnya lagi juga ada Lembah Menguneng, saya sendiri kurang paham kenapa dikasih nama lembah menguneng, kalian bisa istirahat dilembah menguneng itu, disediakan tempat duduk yang langsung menghadap ke laut, indah sekali.
Dibawahnya watu mbolong ada sekumpulan batu batu besar dipesisir pantai nya yang menambah exotisme pantai. Disebelah kiri kalian bisa melihat bukit bukit yang banyak rumput rumput yang kalau tertiup angin akan membuat hati sejuk bagi siapa saja yang melihatnya.

                                                                    lembah menguneng

Biaya Saung Sekali Duduk

Disana juga banyak ikannya terbukti saat saya sedang berada disana karena ada yang mancing ikan, waah,, sudah view nya bagus ditambah banyak ikannya, membuat betah berlama lama menunggu umpan dimakan ikan nih. Kalau kalian melihat sisi sebelahnya lagi akan ada bukit sama saung saung buat tempat istirahat. Oiya saung nya gak gratis ya, biaya sewanya 10 ribu per saung, bebas mau berapa jam disana.

                                                          pemandangan pantai menganti


Camping Ground Disebelah Watu Mbolong

Yang mungkin dari jauh ingin menginap disini juga boleh kok, ada villa nya. Tarifnya sendiri kalian bisa hubungi nomer yang tertera divilla. Karena memang villa nya gak dijaga cuma dikasih tulisan nomor telepon saja. Mungkin karena untuk menjaga privasi kali ya, bisa nego sama yang punya langsung. Atau kalau yang mau ngecamp disini juga boleh tapi harus izin dulu ya. Bawa carrier sendiri, bawa matras, bawa jaket tebal serta perlengkapan camp lainnya, serta jangan lupa bawa bekel sendiri untuk makan malam nya. Saya sendiri sudah lama gak ngecamp, ingin rasanya camping disana yang dibawanya langsung menghadap pantai dan bukit serta saung saung yang membah indah pemandangan. Mungkin suatu saat deh saya akan ngecamp disana, atau dari pembaca semua ada yang ngajakin aku ngecamp bareng? yukkk...


                                                                  villa watu mbolong


penulis : rizki_imamfauzi

Thursday, January 25, 2018

Gowes Pelan Pelan Tak Terasa Sampai Ke Jatilawang (cycling to Jatilawang)

Good morning everybody...





Dari habis subuh sepeda sudah siap buat melakukan petualangannya. Kali ini saya mencoba berkunjung ke Jatilawang, desa yang berada di Kabupaten Banyumas. Sempat beberapa hari yang lalu gagal terus mau gowes dikarenakan cuaca yang tak menentu. Tapi alhamdulillah walaupun pelan tapi pasti sampai juga di Jatilawang. Sempat beberapa kali untuk istirahat karena lelah juga untuk mengembalikan semangat. Ada hal menarik nih saat saya istirahat buat minum air putih, kala itu pas kebetulan saya melewati jembatan Rawalo. Disana sudah banyak orang yang mencari pasir di sungai itu, semangat mereka yang patut diacungi jempol. Luar biasa pagi pagi sekali sudah banyak mendapatkan hasil.



Start dari Cilacap jam 6 pagi sampai disana sekitar jam 7 seperempat pagi. Hanya satu jam dengan kecepatan rata rata 20-30 km/h.
Istirahat terus pulang ke rumah sekitar jam setengah 9 sudah sampai dirumah. Iya lumayanlah buat olahraga jaga kebugaran dan ketahanan fisik.
Yang terpenting dari sepedaan adalah persiapan yang matang. Sebelum memulai perjalanan saya mempersiapkan terlebih dahulu jersey atau pakaian olah raga, sepatu buat ngelindungin juga agar lebih mudah mengayuh sepeda, topi atau helm sepeda, air untuk minum juga bawa uang secukupnya.

Saturday, January 20, 2018

Sepedaan Dari Cilacap ke Watu Meja Banyumas


~Sepedaan Ke Watu Meja Banyumas~


Assalamu'alaikum wr. wb....
Hai teman teman semua, kemana nih weekend kali ini? Masih belum ada rencana, bingung mau kemana sama siapa ngapain aja? hehe..
Iya, memang terkadang seseorang bingung nentuin rencana liburan mereka dengan berbagai alasan. Tapi kalau saya si lebih suka menghabiskan waktu libur untuk bersepeda. Selain menyehatkan juga gak terlalu banyak ngabisin duit, hehehe.. 



Dan weekend kali ini saya bersepeda ke Watu Meja, begitu orang menyebutnya. Entah karena batunya yang seperti meja atau memang penyebutannya saja saya sendiri kurang paham.
Start sepedaan kita mulai dari Limbangan, Cilacap. Sebelumnya kita sudah merencanakan akan sepedaan bersama. Awalnya 5 orang yang mau sepedaan bareng tapi pas sudah waktunya malah cuma 2 orang saja yang bisa, yang lainnya gak bisa dengan berbagai alasan. Ada yang ke jalur lain, ada yang harus loyalitas kerja, sampai ada juga yang masih tidur. Akhirnya saya cuma berdua saja sama teman saya.



Berangkat dari Cilacap pukul 06:30 sampai di Banyumas pukul 08:30. Ya sekitar 2 jam an lah kita sampai di lokasi, tanpa istirahat dengan rata rata kecepatan 30 km/jam. Rute dari limbangan - kesugihan - maos - sampang - kebasen - banyumas - sampai lokasi.



Sesampainya di bawah bukit watu meja kita mau langsung gowes ke atas, tapi kata warga sekitar mending lewat jalur sepeda saja. Ternyata ada dua jalur untuk masuk ke watu meja, yang satu jalur pejalanan kaki yang satunya lagi jalur sepeda. Kemudian kita kembali mencari jalur sepeda. Kalau yang jalur sepeda jalannya agak susah, banyak bebatuan dan tanah liat. Tapi pemandangan sekelilingnya lumayan bagus buat ngilangin lelah karena disepanjang jalur ada hutan pinus dan udaranya yang masih bersih nan sejuk.



Sesampainya di atas, kita langsung masuk saja karena memang gak ada petugas yang jaga. Kita foto foto, ketemu juga sama pesepeda lain yang dari Purwokerto yang sudah duluan sampai di atas bukit watu meja. Pemandangannya sungguh indah, dari atas kita bisa lihat hamparan sungai serayu yang meliuk liuk, melihat lalu lalang sepeda motor dan mobil di jalan arah ke Purwokerto. Di atas sebelah watu juga terdapat ayunan yang terbuat dari kombinasi kayu dan besi sebagai penopang tempat dudukannya. Spot baru yang lumayan instagramable lah.



Setelah puas menikmati pemandangan, dan dirasa cukup untuk ambil kenangan foto, saya dan teman saya beristirahat di warung setempat. Baru kita menghabiskan mendoan dan kopi, tiba tiba ada orang berpakaian bebas menghampiri kita dan menyodorkan tiket masuk wisata yang sudah dirobeknya sambil berkata "karcis masuk" kepada kita. Satu orang Rp 5.000_ cukup terjangkau si cuma di situ saya heran saja. Sudah kurang sopan, kita dateng belum ada petugas, juga kita pesepeda masa ditarik juga. Saya setiap sepedaan ke wisata mana saja gak pernah ditarik biaya masuk, dari ke Pantai Sodong, Gunung Selok sampai ke Widarapayung pun gak ditarik, malah dari mereka seolah olah welcome sama kita. Ya saya maklumi saja. Mungkin setiap tempat wisata kebijakannya berbeda beda.






Kemudian kita balik ke Cilacap dari jam setengah 10 dan sampai rumah jam setengah 12 siang.
Setelah itu kita pulang dengan kenangan dan cerita unik yang akan kita bagikan kepada teman teman kita agar mereka makin menyukai sepeda dan tahu manfaat berolah raga.



Bagi kalian yang ingin bersepeda bersama kami bisa follow instagram saya dan DM di @rizki_imamfauzi 
Disana banyak cerita dan keseruan lainnya...
Salam gowesser....
:)

Thursday, January 18, 2018

Mengenal Jenis Jenis Sepeda Bagi Pemula

Loopers hobi banget sama olahraga santai yang mengayuh? Iya Loopers, olahraga sepeda ini sangat digemari oleh semua kalangan lho. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan manula juga masih suka banget sama bersepeda ria ini. Kamu mau bersepeda tapi sepedanya nggak cocok sama track kamu. Hmm.. tenang aja Loopers, nggak usah panik, karena Loop bakalan bagiin kamu tentang jenis-jenis sepeda. Ternyata jenis-jenis sepeda ini banyak banget Loopers. Apa aja sih? Simak aja dibawah ini ya!!

Sepeda balap

Sepeda balap biasanya digunakan untuk race, atau balapan sepeda. Sepeda ini dirancang khusus di arena balapan sepeda yang halus, jadi sepeda ini bisa melaju kencang. Sepeda ini biasanya juga lebih ringan dibangingkan dengan sepeda jenis lainnya

Sepeda gunung

Sepeda gunung dirancang khusus untuk dikendarai di jalanan yang kasar, bebatuan dan kayak off road. Sepeda ini memiliki setang datar dan perseneleng biar bisa diganti sesuai dengan track yang bakalan kamu lewati. Kebanyakan sepeda gunung memiliki suspensi, suspensi letaknya bisa ada didepan ataupun belakang. Kalau suspensi yang ada didepan disebut hardtails, kalau dibelakang disebut full-suspension. Tapi ada juga yang nggak punya suspensi, biasanya disebut rigid.

Sepeda Hybrid

Awalnya sepeda ini diciptakan untuk sepeda gunung dan juga sepeda balap, karena ukurannya yang sesuai dan juga tempat duduknya empuk. Namun, sepeda ini beralih menjadi sepeda santai karena tempat duduknya yang empuk sehingga buat orang betah berlama-lama mengayuh sepedanya.

Cruiser bike

Sepeda ini hampir memiliki kesamaan kayak sepeda hybrid yang diciptakan untuk kenyamanan bersepeda. Namun bedanya, sistem rem pada sepeda ini menggunakan rem coaster kuno, kalau mau menghentikan sepeda dengan rem, sepeda harus dikayuh kebelakang terlebih dahulu. Sepeda ini dapat digunakan berkeliling kota, baik dalam jarak yang pendek maupun yang panjang. Seiring dengan berjalannya waktu, sepeda ini sudah sangat bervariatif karena menyesuaikan fashion. Di Indonesia sendiri, sudah banyak kita jumpai sepeda ini, yang biasa kita sebut sebagai sepeda fixie.

City bike

Sepeda ini juga masih nggak jauh beda sama sepeda HybridCity bike atau biasa disebut dengan sepeda kota, sepeda urban, sepeda komputer ini bisa kamu kayuh di perkotaan. Biasanya sepeda ini sangat cocok digunakan untuk wanita karena sepeda ini dilengkapi dengan keranjang di depannya, pelindung rantai dan pelindung rok dibelakangnya.

Sepeda BMX

Sepeda BMX sangat popular dikalangan anak remaja. Sepeda ini sering digunakan sebagai sepeda freestyle yang dilakukan dengan atraksi-atraksinya yang ekstrim. Sepeda ini memiliki ukuran yang kecil, sehingga mudah untuk dikendarai.

Sepeda lipat (Folding bike)

Sepeda ini sangat cocok dijadikan sepeda travelling karena sepeda ini bsia dilipat lalu dimasukkan kedalam mobil kamu. Sepeda ini juga sangat cocok untuk kamu yang nggak punya tempat penyimpanan yang terlalu besar, jadi kamu bisa melipat sepeda ini dimanapun dan nggak makan tempat banyak untuk menyimpan sepeda ini.

Hayoo,, kalian pilih sepeda yang mana?? :D

Sunday, January 7, 2018

Nama Saya Rizki Imam Fauzi




       Selamat pagi teman teman, perkenalkan nama saya Rizki Imam Fauzi. Keseharianku bekerja sebagai karyawan swasta disalah satu pembangkit listrik di Indonesia. Sebelumnya saya pernah bekerja diproyek pembuat paku bumi, tapi itu gak lama cuma sampai 4 bulan saja karena tidak sesuai antara pekerjaan dengan penghasilan. Pada saat itu saya masih dibawahi oleh mandor oleh karena itu gajiku sedikit dengan pekerjaan yang berat. Setelah dari proyek saya lari ke tempat pembiayaan atau finance, disana saya bertahan sampai 2 tahun. Padahal dari tiga bulan setelah saya masuk sudah merasa gak betah sama sekali. Banyak faktor yang mempengaruhi alasan kenapa saya gak betah disitu, yang pertama dan pasti karena riba, Saya salah satu orang yang berpegang teguh pada agama.

Saya suka olah raga, bersepeda, berenang, memanjat gunung, memanjat tebing, dan juga aktivitas outdoor lainnya. Terkadang kalau ada waktu senggang dan dompet yang agak tebal sesekali pergi liburan bersama keluarga ataupun sama teman-teman. Tapi seringnya sih ada waktu luang tapi terkendala sama dompet yang tipis. Untuk menyiasatinya paling saya liburan ke tempat yang gak ngeluarin uang banyak seperti pantai atau bukit-bukit tempat wisata.



Sedikit kisah tantangan jadi kolektor, pernah suatu ketika saya diajak oleh konsumen untuk minum alkohol. Ceritanya begini, pada suatu hari saya menagih dirumah konsumen sebut saja mister X, dia berjanji mau membayar 2 hari lagi. Setelah 2 hari saya ditelpon oleh mister X untuk ketemu dirumah temannya karena dia mau membayar angsuran, kemudian saya bergegas kesana. Sesampainya disana saya kaget karena banyak orang yang terlihat beringas, banyak tato, dan ngomong keras ngga karuan. Saya permisi ketemu konsumen dan menulis kwitansinya, setelah itu konsumen menawarkan alkohol kepada saya.

mister X : " mas, minum yah?" (deg serrr, pada saat itu rasanya campur aduk antara takut, gelisah, dan was-was, tapi saya mencoba untuk tetap tenang.)
entah gimana tiba-tiba saya punya ide
saya        : " gak pak, makasih. Saya sudah ga boleh minum lagi sama dokter saya, perut saya gak kuat" ( berbohong demi kebaikan sambil tersenyum tenang :) )
kukira sudah selesai tapi malah makin dipojokan
mister X : "berati njenengan gak ngormati saya, mas!" ( dengan nada keras dan mata yang masih memerah
saya makin bingung pada saat itu,
saya        :"yaudah saya minum tapi air putih saja ya, pak?"
akhirnya diambilkan dan alhamdulillah saya selamat ;)

itulah sedikit kisah bagaimana tantangan seorang kolektor dan masih banyak lagi yang gak kalah menarik seperti itu, dari yang mau dinikahkan sama anak konsumen sampai saya mau dilaporkan ke polisi, banyaklah tantangannya yang setiap hari kebanyakan bersosialisasi dengan orang-orang yang seperti itu.
kemudian area tagih yang jauh, juga menjadi salah satu faktor saya tidak betah kerja di tempat pembiayaan kendaraan bermotor. Bayangkan saja dari kantor sampai area tagihku memakan waktu sekitar satu jam naik motor dengan kecepatan rata-rata 70 km, belum untuk mencari alamatnya. Alamat rumah konsumen saya mencari sendiri dengan bertanya sama orang-orang didaerah tersebut.

Tapi kalo sesuatu ada sisi negatif pasti ada juga sisi positifnya. hal positif saya bekerja sebagai collector officer yaitu punya banyak teman / relasi, pengalaman baru, tahu wilayah baru, dan juga jadi terbiasa dengan masalah, berjiwa pemimpin karena harus mencari solusi dari para konsumen yang saya tagih. Pernah suatu ketika saya mau dijodohkan dengan anaknya konsumen :D

Ceritanya begini, saya yang memang saat itu masih jomblo sejati meluncur kerumah konsumen yang rumahnya didaerah terpencil, disana saya ngobrol tentang masalah motor yang belum dibayar selama dua bulan, bukannya mereka gak mampu bayar tapi karena memang daerahnya yang terpencil dan susah mencari tempat umtuk membayar angsuran, akhirnya mereka telat membayar angsuran. Keluarga ini bisa dibilang keluarga yang mampu dan berada, dia bekerja sebagai mandor proyek, istrinya usaha kredit furniture rumah tangga, dan anaknya sudah pada misah tinggal satu perempuan yang belum menikah dan saat itu masih bekerja di pabrik Jakarta.

Nah, ketika obrolan angsuran sudah selesai kemudian kita ngobrol santai, lama-lama kearah yang agak pribadiku. Akhirnya mereka malah mau menjodohkanku dengan anaknya, padahal baru pertama kali bertemu denganku. Saya yang masih polos tentang pernikahan bingung mau jawab apa karena memang pada saat itu umurku masih 19 tahun. Hari kedua berkunjung kesitu, saya bertemu dengan anaknya karena kebetulan dianya pas cuti, dia masih berumur 16 tahun, anaknya manis, imut dan pipinya tembem, sungguh menggemaskan, kalau diibaratkan artis ya mirip Prilli Latuconsina lah, hehehe :D

Image result for prilly latuconsina


Tapi ku beranikan diri untuk menolaknya karena memang kami masih kecil, lagian saya juga belum ingin terburu buru menikah, mau membahagiakan orang tua dulu. Awalnya mereka kekeh mau menjodohkanku sama anaknya bahkan mereka bilang sudah menyiapkan semuanya sampai katanya sudah disiapkan rumah untuk kami tinggal. Tapi saya tetap pada pendirian untuk belum terburu buru menikah, akhirnya mereka mengerti juga.
Itulah sedikit kisah manis jadi collector.

Saya anak ke lima dari 6 bersudara, 4 perempuan dan 2 laki laki termasuk saya sendiri. Ketiga saudara perempuanku sudah menikah dan sudah punya rumah masing masing, dan yang satu lagi sebenernya sudah menikah tapi gagal yaitu anak yang nomer pertama, dan sekarang dia menderita penyakit pikiran / stress akibat gagal menikah dulu. Sedangkan adikku masih sekolah SMK kelas 2. Ayahku sudah meninggal 3 tahun yang lalu diawal tahun 2015 karena penyakit komplikasi. Sekarang saya tinggal bersama ibu, adik dan kakaku yang pernah menikah tapi gagal.

Saya sekarang jadi kepala dikeluarga ini membiayai semua kebutuhan anggota keluarga dan juga menyekolahkan adikku. Dengan penghasilan yang masih pas-pasan, saya sering bingung dan stres mikirkan semua ini, alhasil saya hutang kesana sini untuk memenuhi kebutuhan. Bukannya meringankan tapi hutang malah menambah beban pikian. Saya selalu berfikir bagaimana cara mendapatkan penghasilan tambahan agar bisa memenuhui kebutuhan sehari hari dan membayar hutangku yang makin hari makin menumpuk. Sering sekali terpikir mau usaha ini dan itu, tapi kembali lagi semua itu butuh modal yang tidak sedikit, sedangkan membayar hutang saja aku masih nyicil apalagi buat modal usaha. Pernah belajar dropship,tapi itu agak susah karena terkendala di barangnya.

Disaat pusing belum nemu jalan keluar dari semua masalah ini, saya dikenalkan dengan blog. Saya sendiri termasuk orang yang gaptek tidak tahu apa itu blog, bagaimana sistem kerjanya, dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang berputar diotakku. Kemudian saya belajar sama temanku, googling mencari informasi kesana kesini. Dan mulai saat itu saya tertarik dengan blog.



 Ditahun ini 2018 sebenarnya banyak sekali resolusiku yang ingin ku wujudkan. Dari melunasi hutang, membayar semua biaya sekolah adikku sampai lulus, merenovasi rumah, memberangkatkan orang tua ke tanah suci, sampai menjadi blogger. Ya, saya ingin menjadi seorang blogger yang banyak membawa manfaat karena tulisan. Dari dulu ketika saya masih menjadi karyawan lapangan dibagian pembiayaan, sebenarnya saya ingin menulis tapi karena terkendala laptop yang belum punya dan waktuku yang banyak terkuras dijalan ya apa boleh buat, menulis hanya menjadi angan angan saja. Dan sekarang alhamdulillah ada temanku yang baik yang mau meminjamkan uangnya untukku membeli laptop, semoga laptop ini membawa banyak manfaat.

      Itulah sedikit perkenalan saya, kedepannya saya harap banyak dari temen-temen yang akan membaca dan mengambil hikmah dari semua pengalamanku.


                                                                                              Cilacap, 6 januari 2018


ttd,


Rizki Imam Fauzi

Featured Post

Misteri Di Gunung Gede Pangrango

telaga biru dijalur gunung gede Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri  adal...