Saturday, January 20, 2018

Sepedaan Dari Cilacap ke Watu Meja Banyumas


~Sepedaan Ke Watu Meja Banyumas~


Assalamu'alaikum wr. wb....
Hai teman teman semua, kemana nih weekend kali ini? Masih belum ada rencana, bingung mau kemana sama siapa ngapain aja? hehe..
Iya, memang terkadang seseorang bingung nentuin rencana liburan mereka dengan berbagai alasan. Tapi kalau saya si lebih suka menghabiskan waktu libur untuk bersepeda. Selain menyehatkan juga gak terlalu banyak ngabisin duit, hehehe.. 



Dan weekend kali ini saya bersepeda ke Watu Meja, begitu orang menyebutnya. Entah karena batunya yang seperti meja atau memang penyebutannya saja saya sendiri kurang paham.
Start sepedaan kita mulai dari Limbangan, Cilacap. Sebelumnya kita sudah merencanakan akan sepedaan bersama. Awalnya 5 orang yang mau sepedaan bareng tapi pas sudah waktunya malah cuma 2 orang saja yang bisa, yang lainnya gak bisa dengan berbagai alasan. Ada yang ke jalur lain, ada yang harus loyalitas kerja, sampai ada juga yang masih tidur. Akhirnya saya cuma berdua saja sama teman saya.



Berangkat dari Cilacap pukul 06:30 sampai di Banyumas pukul 08:30. Ya sekitar 2 jam an lah kita sampai di lokasi, tanpa istirahat dengan rata rata kecepatan 30 km/jam. Rute dari limbangan - kesugihan - maos - sampang - kebasen - banyumas - sampai lokasi.



Sesampainya di bawah bukit watu meja kita mau langsung gowes ke atas, tapi kata warga sekitar mending lewat jalur sepeda saja. Ternyata ada dua jalur untuk masuk ke watu meja, yang satu jalur pejalanan kaki yang satunya lagi jalur sepeda. Kemudian kita kembali mencari jalur sepeda. Kalau yang jalur sepeda jalannya agak susah, banyak bebatuan dan tanah liat. Tapi pemandangan sekelilingnya lumayan bagus buat ngilangin lelah karena disepanjang jalur ada hutan pinus dan udaranya yang masih bersih nan sejuk.



Sesampainya di atas, kita langsung masuk saja karena memang gak ada petugas yang jaga. Kita foto foto, ketemu juga sama pesepeda lain yang dari Purwokerto yang sudah duluan sampai di atas bukit watu meja. Pemandangannya sungguh indah, dari atas kita bisa lihat hamparan sungai serayu yang meliuk liuk, melihat lalu lalang sepeda motor dan mobil di jalan arah ke Purwokerto. Di atas sebelah watu juga terdapat ayunan yang terbuat dari kombinasi kayu dan besi sebagai penopang tempat dudukannya. Spot baru yang lumayan instagramable lah.



Setelah puas menikmati pemandangan, dan dirasa cukup untuk ambil kenangan foto, saya dan teman saya beristirahat di warung setempat. Baru kita menghabiskan mendoan dan kopi, tiba tiba ada orang berpakaian bebas menghampiri kita dan menyodorkan tiket masuk wisata yang sudah dirobeknya sambil berkata "karcis masuk" kepada kita. Satu orang Rp 5.000_ cukup terjangkau si cuma di situ saya heran saja. Sudah kurang sopan, kita dateng belum ada petugas, juga kita pesepeda masa ditarik juga. Saya setiap sepedaan ke wisata mana saja gak pernah ditarik biaya masuk, dari ke Pantai Sodong, Gunung Selok sampai ke Widarapayung pun gak ditarik, malah dari mereka seolah olah welcome sama kita. Ya saya maklumi saja. Mungkin setiap tempat wisata kebijakannya berbeda beda.






Kemudian kita balik ke Cilacap dari jam setengah 10 dan sampai rumah jam setengah 12 siang.
Setelah itu kita pulang dengan kenangan dan cerita unik yang akan kita bagikan kepada teman teman kita agar mereka makin menyukai sepeda dan tahu manfaat berolah raga.



Bagi kalian yang ingin bersepeda bersama kami bisa follow instagram saya dan DM di @rizki_imamfauzi 
Disana banyak cerita dan keseruan lainnya...
Salam gowesser....
:)

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Misteri Di Gunung Gede Pangrango

telaga biru dijalur gunung gede Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri  adal...